Ziarah (2016) 7.932
Nonton Film Ziarah (2016) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Film Ziarah – Mengunjungi makam kerabat, memanjatkan doa-doa, esensinya adalah supaya kita mengingat masa lalu dan masa depan. Pertemuan dan kematian. Kata kuncinya adalah mengingat, dan tema tersebut dieksplorasi oleh film Ziarah di mana ia akan mengajak kita untuk mengunjungi kembali kenangan dan duka yang tertimbun. Film ini adalah perjalanan mencari kebenaran lewat ingatan.
Bercerita tentang seorang nenek yang sudah berusia sembilan-puluh lima tahun yang mendadak pergi dari rumah. Mbah Sri ingin nyekar ke makam suaminya yang gugur saat Agresi Militer Belanda Kedua berpuluh-puluh tahun silam. Ke makam ‘beneran’, bukan ke makam tanpa nama yang sudah disiapkan oleh pemerintah untuk pahlawan-pahlawan tak dikenal.
Jadi, dengan sekeranjang kembang di dalam tasnya, Mbah Sri berjalan naik turun perbukitan, melintas dari satu desa ke desa lain. Beliau mencari setiap jengkal tanah pekuburan yang dikunjungi. Bertanya kepada orang-orang yang mungkin saja tahu tentang peristiwa melingkupi tewasnya sang suami. Perjalanan yang Mbah Sri tempuh ternyata menguras mental dan emosi lebih banyak daripada nyapekin badan, saat misteri keberadaan sang suami perlahan terdispersi menjadi beberapa cahaya kebenaran. Dan kenangan dan kepercayaan yang selama ini ia pegang bisa jadi bukan kejadian yang sebenarnya.
Download Film Ziarah (2016) Streaming Movie Sub Indo
Nonton Film Ziarah – Sutradara asal Yogya, BW Putra Negara, mengerahkan semua arsenal yang dia kuasai untuk memaksimalkan penceritaan Ziarah. Menggunakan visual storytelling dan tutur dialog dengan sama efektifnya sehingga jika kita enggak benar-benar terpaku di menatap layar, kita akan ketinggalan potongan emosi. Dan jika kita enggak memperhatikan dialog (atau dalam kasus film ini yang SELURUH PERCAKAPANNYA BERBAHASA JAWA, enggak baca teksnya), kita akan tersesat dan bingung sendiri oleh cakap eksposisi, informasi, dan simbolisme yang datang silih berganti.
Sutradara pun tidak pernah membuat film ini menjadi lebih mudah untuk kita. Dengan adegan-adegan yang dengan sengaja diberi pace yang lambat; shot panjang yang belum dicut-cut, film ini mengambil waktu supaya setiap adegan berlangsung dengan utuh. Kita ngeliat dua orang berdiskusi nyusun denah rumah di tanah, kita ngeliat Mbah Sri yang masukin kembang ke dalam tas, kita ngeliat di berjalan dari ujung jalan, camera lingers a little bit too long, musiknya merayap di belakang, semua ini menyiptakan sensasi uneasy yang luar biasa.
Rasa nonton film ini hampir seperti rasa ketika kita ingin tahu sesuatu tapi di dalam hati kita sebenarnya takut akan kebenarannya. Setiap informasi yang diterima oleh Mbah Sri, membuat pencariannya semakin berkelok, dan to be honest, semakin mendekati akhir aku berharap Mbah Sri, dan aku sendiri, enggak pernah nemuin kebenaran yang dicari.